Rabu, 22 Januari 2014

Garuda Indonesia

 

Menunggu Izin Mengudara Di Halim

Garuda Indonesia harus bersabar  untuk menunggu izin mengudara melalui Bandara Halim Perdanakusuma. Sebab hingga saat ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) belum juga memberikan lampu hijau.

Garuda Indonesia akan mengudara di Bandara Halim Perdanakusuma pada Februari 2014. Namun hingga saat ini Kemenhub masih melakukan evaluasi.


Karenanya hingga saat ini pihaknya belum dapat memastikan kapan Garuda akan mulai beroperasi di Bandara Halim. Kemenhub juga masih akan mengevaluasi Citilink, selaku maskapai pertama yang beroperasi terjadwal dan komersial di Bandara Halim.

"Kemungkinan apakah seberapa dan kapan ia (Garuda, red) masuk, kita masih mengevaluasi kembali. Citilink ini maskapai pertama dan kita lihat apakah ini berdampak pada operasi. Kita sedang diskusi dengan TNI AU," terang dia.

Sampai saat ini dikatakan Herry banyak maskapai yang telah mengajukan penambahan rute baru di Bandara Halim. 

Namun sayangnya, Kementerian Perhubungan tak menyarankan hal itu. Mengingat kapasitas Bandara Halim sangat terbatas.

"Makanya kita evaluasi lagi dan kita tidak mengharapkan rute baru. Dia (Garuda, red) mengajukan rute baru dan kita tunda dulu. Kita sedang evaluasi Citilink. Air Asia juga ada pengajuan rute baru, jadi kita harus atur lagi rotasi pesawat dan masih banyak yang minta rute baru,"

Bandara Halim Perdana Kusuma

 

Bandara Halim Untuk Penerbangan Komersial

Bandara Halim PerdanaKusuma dibuka untuk penerbangan komersial, maka pihak kepolisian mengantisipasi meningkatnya arus masyarakat yang lalu lalang di lokasi tersebut dengan beberapa langkah agar tak timbul kemacetan di sana. 

Pihak kepolisian akan menugaskan belasan personilnya untuk mengatur lalu lintas menuju ke bandara, dengan dipimpin oleh seorang perwira langsung. Mereka akan bertugas di Jalan Raya Halim dan perempatan lampu merah Halim agar tak terjadi kemacetan.


Antisipasi lainnya adalah membuat kantong parkir untuk menampung kendaraan pengantar dan penjemput yang diperkirakan akan melonjak tajam dengan asumsi peningkatan pengunjung hingga 8000 orang per hari.

Nurhadi menganggap bahwa kondisi parkir di Halim saat ini tidak akan mampu menampung semua kendaraan yang bertujuan ke bandara tersebut bila penerbangan sudah banyak yang dialihkan dari Bandara Soekarno-Hatta.

Karenanya pihak kepolisian akan mengkaji pengelompokkan jenis kendaraan yang masuk ke wilayah tersebut menjadi kendaraan pribadi, taksi, atau bus damri. Untuk itu pihaknya akan mengkaji bersama pihak PT Angkasa Pura II dan Dishub DKI agar pelaksanaannya lancar.

Sabtu, 28 Desember 2013

Maskapai Garuda Indonesia 2014

 

Menambah 27 Unit Pesawat Terbang

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berencana menambah 27 unit pesawat terbang pada 2014. Hal ini dilakukan untuk memenuhi target kepemilikan pesawat Garuda yang mencapai 194 unit pesawat pada 2015.

"Saat ini Maskapai Garuda Indonesia 2014 sedang tumbuh pesat, dari armada yang didatangkan sebanyak 24 pesawat baru pada tahun ini. Pada tahun depan kami datangkan 27 pesawat baru,

" kata Direktur Layanan Garuda Indonesia, Faik Fahmi usai menlakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (19/12/2013)

Penambahan pesawat bertujuan untuk mengejar target kepemilikan pesawat maskapai penerbangan pelat merah tersebut. yaitu 194 pesawat pada 2015.

Faik mengungkapkan, meski usia Garuda sudah tua, tetapi maskapai penerbangan tersebut tetap ingin mengoperasikan pesawat dengan usia belia.

"Dan umurnya pesawat itu rata-rata di bawah 4 tahun. Usia Garuda Indonesia boleh tua, tapi usia pesawat kita masih muda," pungkasnya.

Selain menambah pesawat Garuda juga meningkatkan pelayanannya, dengan menyertakan fasilitas inflight connectivity secara komersial pada armada Airbus seri A330, setelah menghadirkan fasilitas tersebut pada seluruh penerbangan Boeing 777-300ER.

Fasiltas tersebut berupa kemudahan penumpang mendapat akses internet melalui Wifie selama penerbangan. Fasilitas ini disediakan Garuda sebagai bagian upaya untuk meningkatkan layanan dan memberikan nilai lebih kepada para pengguna jasa penerbangan Garuda.

Boeing 777X

 

Boeing Seri 777X Pesawat Idaman Maskapai Dunia

Boeing 777X terbukti menjadi jenis pesawat yang paling ditunggu-tunggu banyak maskapai dunia. Pekan lalu dalam pameran penerbangan global Dubai AirShow dan  mengumumkan pihaknya telah berhasil menjual habis 259 pesawat seri 777X.

Empat maskapai besar tercatat membeli seluruh unit pesawat tersebut dengan total harga sebesar US$ 95 miliar atau setara Rp 1.110 triliun. Seri Boeing 777X merupakan versi terbaru dari Boeing 777 dengan badan yang lebih panjang, dilengkapi sayap komposit dan mesin baru yang lebih canggih.


Semua pesawat tipe 777X juga menjanjikan penghematan bahan bakar sebesar 12%. Tak heran, pesawat tersebut menjadi incaran banyak maskapai di tengah harga minyak yang masih melambung.

Boeing 777X terdiri dari dua jenis pesawat yaitu Boeing 777-8X danBoeing 777-9X. Pesawat tipe 8X menjanjikan penerbangan dengan jarak tempuh hingga 8.200 mil laut dan menyediakan ruangan yang mampu menampung 400 penumpang.

Pesawat tersebut mampu meraup banyak keuntungan jika mengangkut penumpang dalam jumlah besar. Pasalnya dibandingkan pesawat komersial manapuun, 8X memiliki biaya operasional paling rendah untuk setiap kursi penumpang.

Tiga dari maskapai yang membeli Boeing seri 777X ini diketahui berbasis di Timur Tengah. Emirates telah memesan 150 unit baru, Qatar Airways telah membeli 10 unit sementara Etihad Airways membeli 50 unit pesawat. Maskapai keempat adalah Lufthansa dari Jerman yang telah memesan 34 pesawat.

Saat ini, seri 777X tengah dalam pengembangan. Boeing berharap dapat mulai berproduksi pada 2017 dan meluncurkannya pada 2020. Lokasi pembangunan pesawat masih menjadi misteri hingga saat ini.

Urusan persaingan, Boing menyatakan 8X akan bersaing dengan Airbus A350-1000 sementara 9X akan bertarung dengan kelasnya sendiri.

Air Asia X


AirAsia X Membuka Persaingan 

Maskapai Air Asia X penerbangan murah untuk perjalanan jarak jauh, mulai menabuh genderang persaingan di kawasan Asia. Maskapai Malaysia ini mulai membuka akses terbang tanpa henti (non-stop) dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Bangkok, Thailand pada awal tahun 2014. Selain itu, AirAsia X pun akan membuka akses penerbangan dari Bangkok ke Melbourne atau Sydney.

Aksi Air Asia X ini secara langsung membuka persaingan dengan maskapai penerbangan Jetstar yang telah lebih dulu mengusai rute tersebut.


Maskapai yang berbasis di Malaysia tersebut berhasil membuka rute penerbangan Kuala Lumpur dari dan ke Melbourne dua kali sehari serta 12 kali seminggu dari dan ke Sydney.

AirAsia akan segera melakukan dua tahap pengembangan dimana pihaknya membuka sejumlah layanan penerbangan pesawat berbadan panjang dan medium ke pusat-pusat penerbangan regional di kawasan Asia Tenggara.

AirAsia terus membuka lebih banyak penerbangan jarak jauh termasuk dari Malaysia ke Bangkok, Thailand. Lebih rinci, mulai awal tahun depan, AirAsia X akan mulai menjadikan bandara Don Mueang, Bangkok sebagai basis dua pewasat jenis A300 dengan kapasitas 377 kursi miliknya.

Sementara Thai Air Asia yang juga beroperasi di bandara tersebut bertugas melayani penerbangan domestik dan kota-kota internasional yang jaraknya dekat dengan Bangkok.

AirAsia X akan mulai menabuh genderang perang dengan Jetstar, maskapai yang telah lebih dulu mengoperasikan tiga penerbangan dari Melbourne ke Bangkok. Sementara Melbourne dan Sydney akan menjadi kota-kota Australia pertama di mana AirAsia X akan menerbangkan pesawatnya ke Bangkok.

Dengan jumlah pesawat dan kursi penumpang yang lebih banyak disediakan AirAsia X, tentu ini akan menjadi persaingan yang sulit dengan Jetstar. Hal ini mengingat jumlah kursi Jetstar 25% lebih sedikit dibandingkan milik AirAsia.